Kelurahan Mangunharjo memiliki jumlah penduduk sebesar 5.590 jiwa yang
terdiri dari 2.814 penduduk laki-laki dan 2.776 penduduk perempuan dengan
kepadatan penduduk 883 jiwa/km2. Berdasarkan ketentuan dalam data
Departement Kimpraswil 2001 untuk kepadatan penduduk <1000 termasuk ke dalam
wilayah dengan kepadatan rendah. Berikut piramida penduduk Kelurahan
Mangunharjo:
Piramida Penduduk Kelurahan Mangunharjo Tahun 2011 (Jiwa)
Komposisi terbesar penduduk Kelurahan Mangunharjo adalah penduduk
dengan usia 15 sampai 19 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingginya
penduduk usia sekolah di Kelurahan Mangunharjo.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Raqib selaku petani tambak, “Jumlah
petani tambak pada Kelurahan Mangunhrjo hanya sebesar 25% dari jumlah penduduk
yang bekerja selebihnya bekerja sebagai nelayan dan buruh industri. Selain itu,
penduduk perempuan (ibu-ibu) di Kelurahan Mangunharjo bekerja di industri
pengolahan rumahan berupa makanan ringan maupun hasil kerajinan tangan seperti
batik mangrove, kerupuk mangrove, puding mangrove, kue mangrove, kerupuk udang,
otak-otak dan bandeng presto”.
Perekonomian di Kelurahan Mangunharjo terdapat beberapa sarana
pendukung seperi pasar, toko/kios dan rumah makan/warung makan. Hal ini dapat
menjadi dasar untuk menentukan tingkat ekonomi masyarakatnya. Selain sarana
pendukungnya, perekonomian juga dikaitkan dengan mata pencaharian penduduk.
Penduduk di Kelurahan Mangunharjo sebagian besar bekerja di bidang jasa dengan
jumlah 3.431 jiwa. Berikut disajikan persentase jumlah penduduk menurut mata
pencaharian:
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kelurahan Mangunharjo Tahun 2011 (Persen)
Berdasarkan hasil wawancara dengan Hambali selaku ketua kelompok tani
tambak di Kelurahan Mangunharjo, “Kondisi perekonomian pada wilayah studi yang
merupakan lahan tambak yang digunakan untuk budidaya ikan bandeng dapat
melakukan penen sebanyak 2 kali dalam setahun dengan hasil 3 ton ikan bandeng
untuk luas lahan 2 Ha. Ikan bandeng tersebut dijual ke Pasar Kobong dengan
harga Rp. 20.000 - 22.500/bandeng, sehingga penghasilan yang didapat petani
tambak pada saat panen sekitar 6 – 8 juta per panen. Sedangkan untuk tambak
udang membutuhkan waktu selama 4 bulan untuk siap panen. Selain mendapatkan
penghasilan dari tambak, petani tambak juga mendapatkan penghasilan dari
industri pengolahan hasil tambak yang dilakukan oleh ibu-ibu untuk dijadikan
makanan ringan maupun kerajinan tangan. Harga jual lahan tambak pada wilayah
studi sebesar 70.000 – 80.000/m2. Namun, lahan tambak yang terdapat di wilayah
studi 60% sudah dimiliki oleh pihak investor yaitu PT. IPU”.