Bagan Isu Kawasan
Berdasarkan struktur masalah wilayah studi, wilayah studi memiliki isu
permasalahan utama yaitu terhambatnya pereknomian masyarakat di Kelurahan
Mangunharjo. Hal ini dilihat dari belum adanya prioritas dari pemerintah dalam
pengembangan kawasan pesisir sehingga berdampak pada tidak adanya tempat
pengumpulan sampah, pengelolaan drainase yang buruk, dan kurangnya kontrol dari
pemerintah terhadap alih fungsi lahan. Tidak adanya tempat pengumpulan sampah
menyebabkan masyarakat membuang sampah ke sungai, sehingga mengakibatkan
terjadinya pendangkalan sungai. Pengelolaan drainase yang buruk dilihat dari
lebar drainase yang sebesar kurang dari 1 meter dan drainase yang tertimbun
sampah, sehingga pada musim hujan drainase tidak dapat menampung air. Dengan
adanya drainase yang tidak dapat menampung air pada saat musim hujan dan sungai
yang mengalami pendangkalan menyebabkan banjir yang kemudian dapat menghambat
aktivitas ekonomi masyarakat sehingga produktifitas masyarakat menurun.
Sedangkan kurangnya kontrol terhadap alih fungsi lahan menyebabkan
terjadinya peningkatan alih fungsi hutan mangrove menjadi area tambak sehingga
komposisi antara hutan mangrove dan tambak tidak seimbang dapat mengakibatkan
meningkatnya tingkat abrasi yang pada akhirnya akan menyebabkan hasil produk
tambak menurun. Sehingga dengan hasil produk tambak menurun dan produktifitas
masyarakat menurun menyebabkan terhambatnya perekonomian masyarakat di
Kelurahan Mangunharjo. Terhambatnya perekonomian masyarakat di Kelurahan
Mangunharjo dapat mengakibatkan rendahnya pendapatan masyarakat dan terbatasnya
masyarakat dalam memperoleh kualitas hidup yang baik, sehingga jika hal
tersebut dibiarkan akan mengakibatkan dampak yang lebih luas yaitu rendahnya
kesejahteraan hidup masyarakat pesisir.
Berdasarkan masalah-masalah tersebut maka diangkatlah konsep Mangunharjo Mangrove Resort yang menekankan pada indikator economy dan transportation dimana dengan indikator economy berupa pengembangan resort, perdagangan dan jasa, serta parkir diharapkan dapat memberikan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar sehingga dapat meningkatkan tingkat perekonomian dan daya beli masyarakat disekitar kawasan perancangan. Indikator transportation berupa parkir, dermaga perahu antar kawasan dan jalur sepeda antar kawasan diharapakan dapat memberikan aksesibilitas dan mobilitas yang baik bagi kawasan perancangan maupun kawasan disekitarnya. Dengan pemikiran tersebut, maka konsep Mangunharjo Mangrove Resort dirasa cocok untuk diterapkan di kawasan perancangan karena mampu menjawab isu-isu permasalahan yang terdapat di kawasan perancangan. Berikut struktur masalah pada kawasan perancangan.
Berdasarkan masalah-masalah tersebut maka diangkatlah konsep Mangunharjo Mangrove Resort yang menekankan pada indikator economy dan transportation dimana dengan indikator economy berupa pengembangan resort, perdagangan dan jasa, serta parkir diharapkan dapat memberikan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar sehingga dapat meningkatkan tingkat perekonomian dan daya beli masyarakat disekitar kawasan perancangan. Indikator transportation berupa parkir, dermaga perahu antar kawasan dan jalur sepeda antar kawasan diharapakan dapat memberikan aksesibilitas dan mobilitas yang baik bagi kawasan perancangan maupun kawasan disekitarnya. Dengan pemikiran tersebut, maka konsep Mangunharjo Mangrove Resort dirasa cocok untuk diterapkan di kawasan perancangan karena mampu menjawab isu-isu permasalahan yang terdapat di kawasan perancangan. Berikut struktur masalah pada kawasan perancangan.